Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah, kembali menegaskan adanya sejumlah aturan baru yang harus dipatuhi oleh seluruh negara pengirim jemaah pada musim Haji 2026 atau 1447 H.
Pengumuman resmi ini disampaikan dalam pertemuan rutin tengah tahun bersama para pejabat penyelenggara haji dari berbagai negara Islam, yang berlangsung di sela Konferensi dan Pameran Haji edisi kelima di Jeddah pada Senin (10/11).
Aturan Baru: Penegasan Batas Waktu Visa dan Standar Kesehatan Jamaah
Melansir keterangan dari Kantor Berita Saudi (SPA), Al-Rabiah menjabarkan daftar tenggat dan prosedur yang wajib dipenuhi oleh setiap kantor urusan haji di negara asal jamaah. Ketentuan tersebut terdiri dari:
- Kontrak layanan tenda (masyair) harus selesai paling lambat 15 Rajab 1447 H (4 Januari 2026), dan juga kontrak penginapan di Makkah dan Madinah wajib dirampungkan sebelum 13 Syaban (1 Februari 2026).
- Pengajuan visa haji ditutup pada 1 Syawal (20 April 2026) dan tidak akan diberikan perpanjangan waktu dalam kondisi apa pun.
- Seluruh jamaah wajib mengantongi sertifikat kelayakan kesehatan yang ditandatangani pimpinan kantor haji dan kepala tim medis, lalu diverifikasi melalui platform Masar.
- Pembayaran hewan kurban (Hady dan Adahi) hanya dapat dilakukan melalui kantor haji resmi atau proyek kurban Saudi yang telah ditunjuk; kolaborasi dengan pihak non-resmi dilarang keras.
- Kartu Nusuk menjadi akses wajib untuk memasuki Masjidil Haram dan seluruh area suci.
- Data administratif, kesehatan, dan dokumentasi media harus mulai diunggah pada 19 Jumada Al-Awwal (10 November 2025) dan telah tuntas sebelum 1 Rajab (21 Desember 2025).
- Penentuan maskapai dan jadwal penerbangan harus sudah final sebelum 15 Rajab (4 Januari 2026).
- Semua urusan administrasi dan pembayaran wajib dilakukan melalui platform Nusuk Masar.
Al-Rabiah menjelaskan bahwa kumpulan kebijakan ini dibuat untuk memperkuat koordinasi antarnegara dan memastikan setiap aspek pelayanan haji berjalan secara efektif, profesional, dan tepat waktu.
“Seluruh mekanisme ini menjadi bukti komitmen Kerajaan untuk menghadirkan layanan terbaik kepada jamaah dari seluruh dunia melalui pendekatan inovatif dan profesionalisme tinggi,” ungkapnya.
Dengan diberlakukannya aturan ini, Arab Saudi menargetkan penyelenggaraan Haji 2026 dapat berlangsung lebih terstruktur, aman, dan efisien — sekaligus memperkuat posisi Kerajaan sebagai pusat pelayanan haji terbaik global.
Baca juga Yuk:
