Impian jutaan umat Muslim di Indonesia untuk menunaikan ibadah haji selalu diiringi pertanyaan tentang kuota haji 2026. Meski pengumuman resmi dari Arab Saudi belum tiba, ada kabar baik yang beredar: kemungkinan penambahan kuota bagi Indonesia. Informasi ini menjadi sorotan utama mengingat pengembangan infrastruktur haji besar-besaran yang sedang berlangsung di Tanah Suci.
Menanti Pengumuman Resmi Kuota Haji 2026
Hingga saat ini, Badan Pelaksana Haji (BPKH) menyatakan bahwa pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan penetapan resmi mengenai jumlah kuota haji Indonesia untuk tahun 2026. Wakil Kepala BPKH, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengaku belum mengetahui alasan pasti di balik keterlambatan pengumuman yang sedianya dijadwalkan pada pekan ini (pertengahan Juli 2025).
Dahnil menduga pengumuman penting ini mungkin akan disampaikan dalam kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi ke Indonesia yang direncanakan pada tanggal 4-6 Agustus mendatang. Sementara itu, untuk sementara, kuota haji Indonesia diproyeksikan masih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu 221.000 jemaah. Isu mengenai kemungkinan pengurangan kuota akibat persoalan di haji 2025 telah dibantah tegas oleh BPKH.
Isyarat Positif: Kuota Bertahan Bahkan Bertambah
Meskipun belum ada angka pasti, Menteri Agama, Nasaruddin Umar, sebelumnya telah mengisyaratkan hal positif. Menurutnya, ada indikasi kuat dari pemerintah Arab Saudi bahwa kuota haji Indonesia untuk musim haji 1447 H/2026 M setidaknya akan dipertahankan pada level saat ini, bahkan ada upaya untuk menambahnya.
Infrastruktur Haji Kian Memadai
Sinyal penambahan kuota ini sejalan dengan ambisi Arab Saudi dalam mengembangkan infrastruktur haji secara masif. Berbagai proyek pembangunan sedang digalakkan di titik-titik krusial pelaksanaan ibadah haji, khususnya di Mina, area yang dikenal sangat padat saat puncak haji.
- Pembangunan Menara di Mina: Tenda-tenda tradisional di Mina secara bertahap akan digantikan dengan menara atau tower berkapasitas lebih besar. Ini bertujuan untuk memberikan akomodasi yang lebih nyaman dan modern bagi jemaah. Targetnya, dalam beberapa tahun mendatang, Mina akan memiliki lebih banyak apartemen ketimbang kemah.
- Peningkatan Akses Transportasi: Pemerintah Saudi juga tengah memperluas infrastruktur transportasi, termasuk pelebaran jalan dan rencana pembangunan flyover. Langkah ini diharapkan dapat secara signifikan mengurangi kemacetan, terutama selama puncak ibadah haji.
- Perluasan Fasilitas Utama: Area penting lainnya seperti Masjidil Haram, Masjid Nabawi, lokasi thawaf, sa’i, dan jamarat juga tidak luput dari perluasan.
- Pengembangan Bandara: Bahkan bandara-bandara yang melayani jemaah haji turut diperluas. Bandara lama akan diaktifkan kembali, dan opsi bandara alternatif di sekitar Thaif juga sedang disiapkan untuk menampung lonjakan kedatangan jemaah.
Komitmen Arab Saudi: Mempersingkat Masa Tunggu
Berbagai upaya pengembangan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah Arab Saudi untuk mempercepat waktu tunggu pelaksanaan ibadah haji. Hal ini tentu menjadi angin segar, khususnya bagi jemaah dari negara-negara dengan antrean panjang seperti Indonesia, yang masa tunggunya bisa mencapai puluhan tahun. Diharapkan, dengan infrastruktur yang semakin canggih dan kapasitas yang lebih besar, semakin banyak umat Muslim dapat menunaikan rukun Islam kelima ini.
Baca juga Yuk: