Senja Bahagia di Tanah Suci: Impian Haji Setelah Penantian Panjang
Sebuah perjuangan gigih selama 15 tahun akhirnya membuahkan kebahagiaan tak terhingga bagi Salam Alifiah, seorang nelayan dari Sergai, Sumatera Utara. Tahun ini menjadi momen bersejarah saat impiannya untuk menunaikan rukun Islam kelima, ibadah haji, menjadi kenyataan.
Di usianya yang senja, 95 tahun, semangat Salam untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci tetap membara. Ketekunannya menyisihkan rezeki, bahkan dimulai dari Rp 10 ribu setiap harinya selama belasan tahun, akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan.
Informasi dari situs resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI mencatat Salam sebagai jemaah haji tertua dari Kabupaten Sergai. Ia akan melaksanakan ibadah mulia ini didampingi oleh sang putra, Sari Gunawan, yang berusia 55 tahun.
Untaian Rupiah Menuju Baitullah: Kisah Tabungan Sang Nelayan
Sejak muda, Kakek Salam mendedikasikan hidupnya sebagai seorang nelayan. Dari hasil pekerjaannya inilah, ia memiliki niat tulus untuk menabung demi mewujudkan cita-cita berhaji.
Dengan kesabaran dan keteguhan hati, selama kurang lebih 15 tahun ia menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Hingga akhirnya, dana yang cukup untuk mendaftar ibadah haji pun terkumpul. Kerja kerasnya ini menghadirkan rasa syukur yang mendalam.
“Saya sangat bersyukur Allah mengabulkan keinginan saya untuk berhaji, meskipun usia sudah sangat lanjut, 95 tahun,” ujar Salam dengan nada haru dan bahagia.
“Saya bahkan sudah memiliki cicit,” tambahnya, menggambarkan panjangnya perjalanan hidup yang penuh berkah.
Mimpi Jadi Nyata: Penerbangan ke Kota Suci Mekkah
Salam dijadwalkan untuk berangkat ke Tanah Suci pada musim haji tahun ini. Faktor usia yang tak lagi muda membuat ayah dari enam anak ini akan didampingi oleh putra ketiganya. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 14 Embarkasi Medan (KNO 14) dan akan berangkat pada gelombang II bersama 284 calon haji lainnya, termasuk para petugas kloter dari Sergai.
Kakek Salam mengungkapkan bahwa niat untuk berhaji sudah tertanam kuat dalam dirinya sejak puluhan tahun silam, saat ia masih aktif mencari nafkah di laut. Sejak saat itu, kakek dengan empat belas cucu ini tak pernah berhenti mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
“Kadang sehari bisa menabung Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu, bahkan kalau hasil tangkapan ikannya bagus, bisa sampai Rp 50 ribu. Kebiasaan ini bapak lakukan rutin selama 15 tahun dan terkumpul sekitar Rp 25 juta, sampai akhirnya kami melarang bapak melaut lagi karena usianya,” jelas Sari Gunawan, putra Salam.
Sari menambahkan bahwa tabungan belasan tahun ayahnya tersebut digunakan untuk pembayaran awal biaya haji. Selanjutnya, keluarga berembuk untuk melunasi sisa biaya dan keperluan lainnya yang mencapai sekitar Rp 20 juta.
“Alhamdulillah. Walaupun keinginan ayah kami sempat tertunda puluhan tahun, insyaallah tahun ini terwujud. Bahkan, saya juga sangat bersyukur bisa ikut mendampingi ayah berhaji ke Tanah Suci yang dijadwalkan berangkat pertengahan Mei nanti,” ungkap Sari Gunawan penuh haru dan syukur.
Doa Terbaik untuk Jemaah Sergai di Tanah Haram
Kepala Kantor Kemenag Sergai, Azrul Aswan Sirait, membenarkan bahwa Salam adalah jemaah haji tertua dari Kabupaten Serdang Bedagai. Sementara itu, jemaah termuda berasal dari Perbaungan atas nama Zahra Amalia, yang baru berusia 19 tahun.
Jemaah haji asal Sergai dijadwalkan masuk asrama haji pada 17 Mei 2025 pukul 09.50 WIB dan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 18 Mei 2025 pukul 09.50 WIB. Mereka diperkirakan tiba di Jeddah pukul 14.35 WAS dengan penerbangan GIA-3114.
“Semoga seluruh calon haji dari Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat diberikan keselamatan dan kesehatan selama menjalankan ibadah haji di Makkah dan Madinah, sehingga kembali ke Tanah Air dengan predikat haji dan hajjah yang mabrur dan mabrurah,” pungkas Azrul dengan penuh harap.
sumber: Kemenag RI